Selamat
Malam, pembaca. Semoga masih setia membaca coretan gue.
Udah lama
banget ngga nulis blog lagi. Janji gue untuk menulis blog setiap hari Sabtu
terkhianati. Terkhianati dengan kesibukan sebagai mahasiswa baru. Ciela. Iya,
gue bakal jadi Mahasiswa loh. Dan gue mau berbagi cerita, perjalanan mendaki
salah satu gundukan hidup gue.
Road to UI
Menjadi murid
kelas X SMAN 1 Sumatera Barat. Pasti kenal banget sama tugas dari Bunda Ria,
guru BK Kami. Tugas turun temurun dengan judul: AKU DAN MASA DEPANKU.
Tugas
pertama kami di mata pelajaran BK untuk menulis peta hidup kita di beberapa
halaman HVS. Diprint, kemudian di
jilid, di kumpul.
Gue ingat
banget, waktu itu lagi jatah libur asrama. Gue sedang mengerjakan tugas itu di
depan komputer kamar. Menunggu hasil cetak keluar. Mesin printer yang berdesing
membuat Papa ikut masuk ke kamar, mengambil kertas yang sudah di print dan
membaca sepotong tulisan kampus tujuan gue yang tertulis capslock
AKUNTASI
UNIVERSITAS INDONESIA.
Kelas XI. Gue
lupa bagaimana persisnya, yang jelas, sejak gue kelas XI gue sudah
melupakan impian di tugas AKU DAN MASA DEPANKU tadi. Gue beralih dengan pilihan.
Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia.
Fix.
Ilmu
Komunikasi UI
Sastra
Inggris UI
Sastra
Inggris Unpad
“Fira,
kalau target UI. Saingan
se Indonesia. harus pakai strategi” pesan Papa.
Gue kelas
XII.
Ah. Rasanya semakin
horor.
Menjejaki
kelas 12. Gue mulai berubah pikiran. Tertarik dengan program studi Hubungan Internasional.
Pilihan gue
telak,
Gue merasa
mantap
Hubungan
Internasional UI
Ilmu
Komunikasi UI
Sastra
Inggris UI
3 opsi ini
yang sering gue cantumkan di setiap try-out try out SBMPTN selama gue kelas 12. Setidaknya sampai
gue berada di tengah kelas 12.
Setelah menimbang-nimbang...
gue merasa minder sendiri.
gue rasanya belum bisa mencapai HI ataupun Ilmu Komunikasi
Gue fix. Memilih
Sastra Inggris UI. gue mulai mencari prospek kerja Sastra Inggris. mencoba mendalami jurusan ini.
Gue begitu labil.
di saat pengisian SNMPTN. gue mendadak tertarik dengan Ilmu Komunikasi UI.
Hft, oke ganti
gue kembali ke impian kelas XI. Ilmu Komunikasi UI.
Gue
meletakkan Ilmu Komunikasi UI sebagai pilihan one and only di formulir SNMPTN.
Masa-Masa Bimbel
Gue udah
pernah cerita perjuangan bimbel kan yaa? nih read disinii
Anyway,
begini proses gue di bimbel tiap minggunya dengan 6 kali try out
Try Out
pertama
Gue masih
mantap dengan pilihan Ilmu Komunikasi.
Belakangan,
gue jadi nggak mau lirik kampus lain selain kampus kuning. Gue Cuma mau UI. Gue
meletakkan Ilmu Komunikasi, kemudian sastra inggris sebagai pilihan kedua. Pilihan
ketiga? I have no idea. Gue Cuma pengen yang dua itu.
Minggu pertama
bimbel, hasil TO 1 keluar.
Dengan nilai
mentah 303. Passing grade 50,50%. Gue baru berhasil lulus di Kriminologi UI. Pilihan ke
tiga. Pilihan yang gue ambil asal asalan karena gue suka suka suka banget sama
film “Mindhunters” keren aja gitu jadi anggota FBI.
Peringkat pertama
tapi masih belum berhasil lulus pilihan pertama.
Gue mulai
khawatir. Membandingkan diri dengan teman-teman dari bimbel lain. Nilai yang
jauh lebih tinggi dari gue, tapi masih belum berada di peringkat pertama di
bimbelnya.
Hah. Gue belum
boleh puas dulu ternyata, perjuangan ini keras.
Try Out diadakan
setiap hari Sabtu. Kemudian konsultasi hasil Try Out di hari Selasa.
Konsul
pertama itu. Mister Ari, Mister yang mengonsul gue, geleng geleng dengan
pilihan gue.
Jangan UI
tiga-tiganya.
Pesan beliau.
Berat hati.
Gue
mengganti pilihan gue
Try Out
Kedua
Untuk Try
Out ke dua. Gue nggak nekat narok UI lagi di ketiga pilihan gue. Gue lupa apa
yang gue pilih. Gue lupa lulus dimana di try out 2.
Nilai mentah
gue Cuma naik satu poin dibanding TO 1: 306. Passing grade 51%. Gue meluncur ke
peringkat 3. Dengan Khalid Jambak di peringkat 1. Adam Chaesar di peringkat 2.
Siang itu,
Adam menelfon
“FIIA.
BAHAGIA GUE FIA. Akhirnyo Adam diateh Fia! Mati-matian Adam belajar, Fia!”
“Ah njir. Sialan.
Lu nelpon gue, untuk maagiah tau iko se nyo?
Hmm. Sekali ini
daam. Sekali ini doaang. Tunggu TO 3, ya!”
“EEH FIAA.
JAAN. Jan serius bana baraja fiaa. Santaaai”
Hft. Kan kampret.
Temen. Ketika TO gue di peringkat 3, dia nelpon Cuma mo bilang itu doang.
But thats
good.
Gara-gara
telefon itu, gue jadi semakin semangat belajar.
Try Out
Ketiga
Dengan Nilai
mentah 344, dan passing grade 57,33%. Alhamdulillah gue bisa nge kick Adam. Kembali
ke peringkat satu.
Tapi
sayangnya, belum sekalipun gue lulus Ilmu Komunikasi UI. Gue mulai khawatir. Sangat
khawatir. Apa gunanya peringkat kalau gue ngga bisa berhasil lulus di pilihan
pertama?
Minggu ini
orang-orang sibuk mengisi pilihan SBMPTN.
Di konsul
minggu ke tiga. Konsul terakhir sebelum mengisi SBMPTN
Terjadi pembicaraan
serius antara gue dan mister.
“Hm, kalau
gini Afifah, pilihan satunya kita ganti jadi Akuntansi, gimana?”
“Ah enggak
mister” gue menjawab cepat
“Nggak suka
Akuntansi?”
“Suka sih
mister, Papa juga nyaraninnya Akuntansi. Tapii, ngga yakin aja mister. Nilainya
ketinggian. Ini aja, Komunikasi UI belum jebol-jebol”
Mister
membca kertas formulir gue. Melihat nilai gue di TO 1 dan TO 2
“Afifah”
“Ya mister?”
“Kalau
nilai, mister yakin masih bisa naik. Mister percaya. Sekarang tergantung Afifah
suka atau enggaknya. Yatapi, kalau nggak suka nggakpapa” mister menuliskan
ILMUKOMUNIKASI UI di kertas gue. “pilihan 2 nya, tetap Ilmu Komunikasi Unpad?”
tanya mister
Gue terdiam.
Entah bagaimana,
gue menyahut.
“Mister. Pilihan
1 Akuntansi UI aja” Ah, kalau dipikir-pikir. gue selabil itu ternyata.
Mister
tersenyum. Segera mencoret tulisan tadi dan mengganti dengan AKUNTANSI UI. Mister
mematut matut kertas gue. merasa mantap
“Ini mister
yakin, Fah. Jatuhnya kalo nggak di pilihan satu, ya pilihan 2. Belajar lebih
rajin ya, nak” pesan mister sebelum gue berdiri. Gue menyalami tangan beliau. Beliau
membalas genggaman erat. Seolah memberikan energi semangat. “Kalau afifah lulus
akuntansi UI, mister belikan tiket ke jakarta pake Garuda” tutup beliau memotivasi. Gue tersenyum
kaku.
Sepulang konsul.
Segera gue menelfon Mama Papa di rumah. Mengabari keputusan besar pindah
jurusan ini. kita sepakat, gue baru akan mengisi form SBMPTN setelah hasil TO
ke 4 keluar.
TryOut Ke
empat
Alhamdulillah.
Untuk pertama kalinya. Dengan nilai mentah 387. Gue lulus di Akuntansi UI. Segera,
gue mengisi formulir SBMPTN
Try Out
Kelima
Nilai Try
out gue turun drastis. Nilai mentah 322. Gue sedih. Kaget. Down. Minder. Gue udah keburu
ngisi formulir SBMPTN. Ngga mungkin diganti.
Gue terdiam.
Sedih.
Papan pengumuman
masih ramai di kerubungi siswa siswi. Gue remuk. Gue duduk sendiri. Berpura-pura
terlihat baik saja sampai teman-teman gue pulang. Gue nggak berniat pulang. Gue
down banget ketika itu.
Gue
mengeluarkan HP. menghubungi salah seorang teman. Hari ini Yudha sedang libur bimbel.
“Yudha, Fia
sedih. Nilai TO fia turun. Ga lulus akun” pesan singkat gue.
“Yudha
kesana. Tunggu. Yudha mandi dulu” sesaat kemudian dia sampai. Meyakinkan gue
kalau gue bisa
“Yudha yakin.
Fia lulus akuntansi UI” ucapnya meyakinkan "Lah?" tanyanya sampai wajah sedih gue memudar
"Jalan, yuk!" ajak dia.
gue tersenyum.
gue tersenyum.
That’s what
friends for, right? Menyemangati ketika elo jatuh.
Gue bersyukur
dalam hati mempunyai sahabat kayak dia di saat seperti ini.
***
Sebulan sebelum
pengumuman
Makan tak
enak
Tidur tak
nyenyak
Tapi gue
mencoba selalu terlihat “i’m fine”
Mama hampir
tiap hari menanyai kenapa gue nggak cemas.
Hft
Cemas. Cemas
banget, ma.
Tapi gue
tau. Ketika gue bilang gue khawatir, Mama bisa bisa ngga tidur karna ikutan
khawatir.
Sehari sebelum
pengumuman SBMPTN, mama demam
“karna capek”
alasan mama.
Malam sebelum
pengumuman esbeem,gue bahkan
nggabisa tidur. Gue memainkan hp sambil berbaring gelisah, sebuah pesan lama
terasa mencolok
“...Tahajud
dulu. Terus baca surah Al Isra’ ayat 80. Semoga do’a diangkat ke langit. I hope
it helps” pesan Yudha di malam sebelum ujian SBMPTN dulu.
Malam itu,
gue menyerahkan diri kepadaNya. Mengadu kepadaNya dalam tahajud. Mencukupkan segalanya
dengan Surah Al Isra’.
Kemudian tertidur.
Hari
pengumuman SBM. Dari siang pulang sekolah, Mama langsung tidur. “Capek” alasan
Mama lagi. Hari itu Papa sedang ke Sawahlunto, ada acara berbuka bersama dengan
teman beliau. Kakak gue udah nggak sabaran menanti hasil. Laptop dan gadget sama-sama
tidak bisa memunculkan laman SBMPTN.
Gue gemetar.
Sangat.
Gue mencoba
membuka FB. Satu kabar, Ghozi lulus. Politik UI. Alhamdulillah. Gue bahagia
atas dia, tapi perut gue masih teramat mules. “Bagaimana dengan guee?!” di
status FB nya, Ghozi mengabarkan, coba cek pakai situs penerimaan.ui.ac.id
Gue dan
kakak di luar, di teras rumah. Berharap mendapat sinyal yang lebih kuat. Kami berdua
duduk berhadapan di ayunan besi. Kakak memegang smartphone nya. Gue dengan
laptop.
Kakak masih
me refresh laman SBMPTN. Diam-diam, gue membuka situs yg disarankan Ghozi tadi.
Gue memasukkan
nomor pendaftaran
Dan
Maaf, anda belum lulus jalur masuk SBMPTN
2015 ini
Gue terdiam.
Laptop gue berikan ke kakak. “Ndak lulus” ucap gue singkat
Gue masuk ke
dalam rumah. Mengabari Mama.
“Ma, ndak
lulus” ucap gue singkat. Tangan gue bergetar hebat kesusahan memegang HP yang
sudah menampilkan 10 panggilan tak terjawab dari Yudha. SMS Adam lulus HI UGM.
SMS Ghozi lulus Politik UI. Dan sms Dilla dan Giwang yang menanyai hasil gue.
Tapi kemudian.
Sebuah sms dari nomor asing masuk
“Akuntansi
UI Mantap” sms iseng, pikir gue
Beberapa detik
kemudian, nomor tersebut mengirim pesan kembali
“Selamat
vira, lulus Akuntansi” gue sedikit merengut, gue selalu kesal kalau nama gue
ditulis pake V instead of F. Tapi? Ah, dia bilang lulus? Gue berjalan keluar
ingin mengecek kembali ke laptop yang sedang di pegang kakak. Tapi, kakak
keburu menyahut
“Pas kakak
bukak, kok lulus?” tanya beliau dengan tampang heran
Gue langsung
sadar.
“KAK. YANG
PIA MASUAK-AN TADI NOMOR PENDAFTARAN SIMAK! KAK, PIA LULUS!”
Gue lari ke
dalam. Memeluk MAMA
“MA PIA
LULUS AKUNTANSI UI MA! MA PIA JADI ANAK UI! MAA ! ALHAMDULILLAH MAAA” Gue
melonjak-lonjak, kemudian menjatuhkan kening mencium lantai. Alhamdulillah Ya
Allah.
Mama
menitikkan air mata bahagia.
Sesuai impian
gue.
Membuat malaikat
gue menangis bahagia. Bangga karena gue.
Mission
accomplished.
Mama ligat
mengabari Papa, nenek, dan keluarga yang lain...
Alhamdulillah.
Terimakasih
ya Allah
Terimakasih
Ma, Pa, Kak, Ya...
Terimakasih
GAMA. memberi bukti! bukan janji! azek~
Terimakasih
teman-teman...
Insyaallah. ini yang terbaik. Insyaallah...
:')
ReplyDeletenaiisss piia
wkwk syanneee :")
ReplyDeleteMau nanya dong, waktu kak afifah lolos ui mendapatkan passing grade berapa? Aduh... jadi deg2an soalnya saya juga milih ui akuntansi tahun ini jalur sbm
ReplyDeletewaktu lulus gatauu kan passing grade nya dapet berapa, kan ga dikasi tau berapanya. Tapi pasti bisa kok! it always seems impossible till it's done! Viel GLuck!
DeleteSip kak, terimakasih! Mohon doanya!
DeleteBTW, bagi kak Afifah pribadi lebih sulit tpa apa tkd nya kak?