14 November 2015.
Hari ini Ulang tahun Aira, adik kesayangan gue. yaiyalah kesayangan, orang
adik satu satunya.
Hari ini hari sabtu, malam, which is, malam Minggu.
Pagi ini gue bangun jam 11 pagi. mulai bergerak membereskan kamar yang
berantakannya Laa ila ha illalllah.
Hari ini hari Sabtu, berarti Bis Kuning, a.k.a BiKun, cuma beroperasi
sampai jam 14.40.
Wah, gue tiba-tiba mendadak pengen jalan-jalan hari Sabtu.
buru-buru gue mengambil facial wash dan sikat gigi
lengkap dengan odolnya. Tanpa mandi, gue meluncur di bis ber-AC hanya untuk
sekedar keliling UI
setelah sampai, dan melanjutkan beres-beres kamar, sampai jam 19.00, gue
baru mandi. Iya, mandi pertama kali dari pagi.
I take my time as much as i need. put conditioner on, take a bath like a princess.
Aih.
I wear the cutest sleeping suit, wear a lovely scarf, put some make up
on. i'm ready for my Sat-night=> sitting on the WiFi spot. Lol.
Well, i’m going to tell you my 18th birthday. Old but still gold anyway. My
18th 30 October.
30 Oktober 2015 Pagi.
Gue bangun dengan hati yang sedikit sedih. Ah, biasanya, ulang tahun gue
selalu dengan perayaan dan hadiah. Tahun ini? Gue di rantau. Gue bahkan gak
yakin ada yang inget ulang tahun gue.
Dari Pagi, gue udah menerima ucapan-ucapan Happy Birthday dari keluarga dan
teman-teman SMA, SMP, dan SD. Gue menanggapi pesan tersebut satu persatu dengan
ceria.
Zaman sudah berubah, sekarang semuanya terpusat pada komunikasi tidak
langsung. Meskipun jauh, mereka tetap bisa menjangkau gue melalui SMS, Line,
BBM, Twitter, Ask.fm, Facebook, dan lainnya.
Gue mengkondisikan diri gue untuk bahagia. Mengilusian ucapan mereka adalah
nyata dan mereka hadir bersama gue. Gue bahagia dengan itu.
Hari itu, bertepatan dengan UI Ethnovaganza. Event Paguyuban terbesar se UI.
Gue ikut meramaikan parade itu. Tapi gue terlalu lelah untuk ikut acara sampai
akhir. Gue pun memutuskan untuk pulang lebih dahulu.
Gue duduk di halte.
Membaca pesan dari seorang teman, yang dari siang tadi gue baca berulang
kali, pesan Laksa.
Dian Laksana Fitrah, teman laki-laki dari jurusan Ilmu Ekonomi Islam. Laksa
berasal dari Sumatera Utara. Padang Sidempuan, detailnya, kalau gue nggak salah
mengingat. Laksa punya hobi baca novel, dan bacaan favoritnya, Tere Liye.
Jelas, gue langsung excited waktu tau
dia pembaca setia Tere Liye. Laksa bahkan udah baca 20 dari 23 novel Tere Liye.
Isnt that amazing? Sejak tau kita punya hobi yang sama, baca, kita jadi sering
ngobrol bareng. Random shits. Daily activity. Life. Love. Dreams. Amazing
Ya, gue selalu menikmati obrolan klasik seperti itu, walaupun most of the time, kami habiskan dengan: Gue
membantah kalimat dia-dia mempertahankan kalimatnya. Hampir selalu begitu.
Laksa mengirimkan pesan yang begitu panjang. I’m touched. Of course. Ini salah
satu pesan yang paling berkasan bagi gue hari itu:
Se engganya hari ini biarkanlah kau tetap tertawa
meski kau sedih
Kau tetap berbuat baik meski sekitarmu buruk
Kau tetap bersabar meski sekitarmu tak sabar
Kau tetap semangat meski sekitarmu patah semangat
Dan setidaknya untuk hari ini mulailah bermimpi walau sekitarmu terus menghalangimu untuk bermimpi
Sekali lagi selamat memulai tahun yg baru bagi dirimu.
Kau tetap berbuat baik meski sekitarmu buruk
Kau tetap bersabar meski sekitarmu tak sabar
Kau tetap semangat meski sekitarmu patah semangat
Dan setidaknya untuk hari ini mulailah bermimpi walau sekitarmu terus menghalangimu untuk bermimpi
Sekali lagi selamat memulai tahun yg baru bagi dirimu.
Dengan situasi tadi -sendirian di halte-, setelah membaca pesan itu, gue
mendadak merasa lebih sendiri dan lebih sedih.
I mean. Like. This is my day. Dan gue sendirian duduk di halte. Isnt it
pathetic? Gue nangis.
Dan masih nangis di sepanjang BiKun menuju asrama.
Sesampainya di asrama. Gue memilih langsung tidur.
Udalah. Cukup untuk hari ini. beginilah ulang tahun gue di rantau. Se sedih
ini.
Gue baru bangun dari tidur dan ngerasa laper banget sekitar jam setengah
sebelas malem.
Ragu-ragu, melanjutkan tidur atau makan ke kantin.
Gue memutuskan untuk lanjut tidur. Tapi Laksa mati matian mencegah dan
menyuruh gue makan dulu ke kantin.
Entah bagaimana, akhirnya gue merasa semakin lapar dan memilih ke kantin.
Hari itu kurang berpihak di gue, kantin-kantin udah tutup. Gue kemudian
memilih mmbeli kopi botol, kemudian duduk bergabung bersama teman-teman asrama
yang nongkrong seperti mala-malam sebelumnya.
Hari itu juga ada Ajo, Nadhe, dan Lidya. Mereka menenteng speaker ke
samping gue. “mau latihan randai”, alasan Ajo.
Gue mengangguk tidak peduli. Gue bukan bagian dari randai.
Tapi
Tiba-tiba
Cahaya lilin datang dari belakang.
Sebuah kue keju-coklat berlilin 18 berdiri cerah. Speaker tadi menyanyikan
lagu yang mendukung suasana perayaan mendadak ini.
Gue speechless.
Menangis dalam hati.
Terimakasih teman-teman.
Gue ga nyangka, masih ada yang inget hari ini. it’s my day. Absolutely.
Well,
Hari ini, gue mendapat pelajaran. Gue harus berhenti terlalu menspesialkan
sesuatu. Dalam obrolan malam lainnya, Gue dan Laksa membahas topik ini.
Kenapa gue kecewa? Karena gue terlalu menspesialkan hari itu, bukan?
“Coba kalau kau nggak menspesialkan sesuatu. Ketika kau kehilangannya, kau
tidak akan sesedih itu, kan?” tanya dia retoris.
Gue tersenyum menngangguk.
▷ Casino Site Bonus codes 2021 | LuckyClub
ReplyDeleteLuckyClub Bonus Code 2021 luckyclub ▷ Best Casino Promotions 【FULL review & Bonus Codes 2021】Free Spins ✔️ Welcome Offer.